JATIMTIMES - Penciptaan lingkungan sehat dan generasi sehat terus diupayakan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Batu. Salah satunya melalui langkah sosialisasi dan penegakan Kawasan Tanpa Rokok (KTR). Sosialisasi KTR digencarkan untuk memberikan edukasi bahaya rokok dan pentingnya menjaga keluarga dari risiko asap rokok.
Rabu (29/10/2025), sosialisasi mengenai KTR digelar di Kusuma Agrowisata Resort & Convention Hotel, Kota Batu. Edukasi tentang KTR dan bahaya rokok disampaikan langsung perwakilan Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Timur dan Dinkes Kota Batu. Sosialisasi ini juga didukung Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Batu.dengan anggaran kegiatan dari bagian DBHCHT.
Sekitar 75 peserta dari instansi dan kembaga sasaran tatanan KTR ikut serta menerima sosialisasi tersebut. Mereka diberikan pengetahuan terkait upaya penegakan KTR dan dampak yang diharapkan. Selain itu, mereka juga diberikan pemahaman mengenai bahaya rokok, dan pengurangan dampak serta ketergantungan pada rokok.
Baca Juga : Viral Fotografer Jalanan Potret Orang Berolahraga, Privasi Terancam hingga Isu Pelecehan Digital Mengintai?
"Ini sebagai bentuk mengajak tujuh tatanan itu untuk implementasi KTR, selain juga edukasi dampak dari rokok, kami sampaikan bahaya rokok baik dari segi kesehatan dan ekonomi. Selain itu mengatasi ketergantungan," ujar Kepala Bidang Pencegahan, Pengendalian Penyakit, dan Penanganan Bencana Dinkes Kota Batu, dr. Susana Indahwati, usai memaparkan menteri.
Wanita yang disapa Susan itu menyebut, tujuh tatanan kawasan tanpa rokok di Kota Batu diatur dalam Peraturan Daerah (Perda) dan Peraturan Wali Kota (Perwali). Yakni terdiri dari fasilitas kesehatan, tempat ibadah, tempat bermain anak, fasilitas umum (Fasum), lembaga pendidikan, transportasi umum, hingga tempat akses masyarakat pada layanan publik.
"Nanti setelah ini akan penilaian penerapan KTR dari tujuh tatanan yang ditentukan, masing-masing ada 2-3 lembaga yang diikutkan terkait kepatuhan implementasi KTR," katanya.
Dijelaskan Susan, ada beberapa instrumen yang harus dipenuhi KTR. Seperti tidak boleh ada bau rokok, tidak menyediakan asbak, hingga tidak ada iklan rokok.
Menurut dia, penjalanan KTR di Kota Batu sudah cukup baik. Hanya saja kawasan perkantoran masih banyak kekurangan-kekurangan karena kebiasaan yang sulit dikendalikan. Ia menyadari pentingnya keberadaan smoking area. Sebab, perkantoran bukan 100 persen bebas rokok, tapi terbatas rokok.
"Jadi, tinggal bagaimana menyediakan tempatnya, dan KTR itu dipatuhi," tambahnya.
Kepala Dinkes Kota Batu Aditya Prasaja menambahkan, seluruh lapisan masyarakat juga diajak untuk berpartisipasi dalam gerakan KTR demi kesehatan bersama. Seperti langkah edukasi tentang dampak negatif rokok, baik bagi perokok aktif maupun pasif.
Baca Juga : Jadi Perhatian Serius, Pemkot Surabaya Ingatkan Konten Minuman Beralkohol di Media Sosial Langgar Perda
"Pemerintah Kota Batu berkomitmen untuk menciptakan generasi yang lebih sehat dan lingkungan yang bebas rokok, demi masa depan yang lebih baik," ungkap Aditya.(Adv)
