JATIMTIMES - Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kota Batu belum lama ini menjadi sorotan udai kejadian keracunan dan menu basi di sejumlah sekolah. Meski begitu, program MBG masih berprogres kendati harus ada satu Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur MBG yang kini mandek.
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Batu M Chori mengatakan total baru enam SPPG yang beroperasi. Dikatakan, dua dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang mulai beroperasi sejak Senin (29/9/2025) lalu. Yakni berada di Desa Torongrejo, Kecamatan Junrejo dan Desa Sumberbrantas, Kecamatan Bumiaji.
Baca Juga : Rahasia Turun Berat Badan: 7 Kebiasaan Pagi yang Sehat dan Sederhana Efektif Bikin Kurus
Di mana mulanya ada sebanyak lima dapur MBG yang resmi beroperasi. Dengan rincian, dua dapur di Kecamatan Junrejo. Yakni di Kelurahan Dadaprejo dan Desa Pendem. Kemudian, dua dapur di Kecamatan Batu, yakni di Kelurahan Sisir dan Kelurahan Ngaglik.
Akan tetapi, dapur SPPG di Kelurahan Sisir, Kecamatan Batu mandek operasionalnya lantaran adanya temuan masalah pada makanan yang didistribusikan hingga menyebabkan siswa mengalami keracunan. "Kemudian ada satu dapur di Desa Bulukerto, Kecamatan Bumiaji. Tapi per kemarin sudah menambah satu dapur di Desa Sumberbrantas," ungkap Chori.
Sehingga sudah ada enam dapur SPPG yang aktif menyalurkan MBG bagi tiga kecamatan di Kota Batu. Chori menyebut, rata-rata jumlah produksi setiap dapur mencapai 2.500 porsi dalam sehari. Artinya, keenam SPPG sudah menjangkau sebanyak 15 ribu siswa di Kota Batu.
Chori menegaskan, demi memaksimalkan dapur yang beroperasi, pengetatan pengawasan distribusi dilakukan. Dalam hal ini, kondisi makanan yang disalurkan harus benar-benar dipastikan kelayakan dan higienitasnya. "Dapur juga turut berbenah atas masalah yang sudah ada, untuk dicegah agar tidak terulang kembali," tegas dia.
Baca Juga : Komisi E DPRD Jatim Siap Kawal Proses Pemulihan Pasca-Musibah Ponpes Al-Khoziny
Terpisah, Wali Kota Batu Nurochman menyebut, ada beberapa aspek penting dalam produksi MBG. Seperti persiapan bahan masakan, pengaturan jam memasak hingga jam pendistribusian ke sekolah.
Termasuk dengan terbentuknya satuan petugas (satgas) MBG di Kota Batu akan mengawasi proses berjalannya MBG. Baik proses memasak hingga pendistribusian yang dipastikan aman untuk dikonsumsi siswa. “Idealnya memang harus di lokasi yang luas dan konsisten dalam penjadwalan pelayanan,” ucap Nurochman.