Daftar 40 Tokoh yang Diusulkan Mendapat Gelar Pahlawan Nasional 2025, Termasuk Soeharto dan Syaikhona Kholil
Reporter
Mutmainah J
Editor
Dede Nana
09 - Nov - 2025, 02:09
JATIMTIMES - Menjelang peringatan Hari Pahlawan 10 November, perhatian publik kini tertuju pada Istana Negara. Tahun ini, pemerintah kembali melakukan seleksi tokoh-tokoh yang dinilai layak mendapatkan gelar Pahlawan Nasional. Gelar tersebut merupakan penghargaan tertinggi di Indonesia dan diberikan secara anumerta kepada individu yang dianggap berjasa luar biasa terhadap bangsa dan negara.
Dikutip dari keterangan resmi dan sejumlah kajian sejarah, gelar ini diberikan kepada tokoh yang tindakannya diteladani, dikenang, serta memiliki pengaruh berkelanjutan bagi masyarakat. Gelar tidak hanya diberikan kepada mereka yang berjuang di medan perang, tetapi juga tokoh yang berkontribusi dalam bidang agama, politik, sosial, pendidikan, kesehatan, dan kebudayaan.
Baca Juga : Dilengkapi AI, Warga Medokan Ayu Bisa Tahu Harga Nilai Sampah dengan Aplikasi Buatan Sendiri Ini
Menteri Kebudayaan Fadli Zon menjelaskan bahwa terdapat 40 nama tokoh yang telah melalui proses penilaian panjang, melibatkan tim peneliti, arsip sejarah, akademisi, serta ahli warisan budaya. Proses penetapan dilakukan secara ketat untuk memastikan tokoh yang diusulkan memiliki rekam jejak perjuangan yang dapat dipertanggungjawabkan.
Daftar 40 Nama yang Diusulkan Mendapat Gelar Pahlawan Nasional 2025
1. H.M. Soeharto Jawa Tengah
2. K.H. Abdurrahman Wahid (Gus Dur) Jawa Timur
3. Marsinah Jawa Timur
4. Jenderal TNI (Purn) M. Jusuf Sulawesi Selatan
5. Drs. Franciscus Xaverius Seda Nusa Tenggara Timur
6. Andi Makkasau Parenrengi Lawawo Sulawesi Selatan
7. Tuan Rondahaim Saragih Sumatera Utara
8. Marsekal TNI (Purn) R. Suryadi Suryadarma Jawa
9. K.H. Wasyid Banten
10. Mayjen TNI (Purn) dr. Roebiono Kertopati Jawa Tengah
11. KH. Muhammad Yusuf Hasyim Jawa Timur
12. Demmatande Sulawesi Barat
13. KH. Abbas Abdul Jamil Jawa Barat
14. Hajjah Rahmah El Yunusiyyah Sumatera Barat
15. Abdoel Moethalib Sangadji Maluku
16. Jenderal TNI (Purn) Ali Sadikin DKI Jakarta
17. Letnan Kolonel (Anumerta) Charles Choesj Taulu Sulawesi Utara
18. Mr. Gele Harun Lampung
19. Letkol Moch. Sroedji Jawa Timur
20. Prof. Dr. Aloei Saboe Gorontalo
21. Letjen TNI (Purn) Bambang Sugeng Jawa Tengah
22. Mahmud Marzuki Riau
23..Letkol TNI (Purn) Teuku Abdul Hamid Azwar Aceh
24. K.H. Sholeh Iskandar Jawa Barat
25. Syekh Sulaiman Ar-Rasuli Sumatera Barat
26. Zainal Abidin Syah Maluku Utara
27. Prof. Dr. Gerrit Augustinus Siwabessy Maluku
28. Chatib Sulaiman Sumatera Barat
29. Sayyid Idrus bin Salim Al-Jufri Sulawesi
30. K.H. Bisri Syansuri Jawa
31. Sultan Muhammad Salahuddin Nusa Tenggara Barat
32. H.B. Jassin Gorontalo
33. Prof. Dr. Mochtar Kusumaatmadja Jawa Barat
34. M. Ali Sastroamidjojo Jawa Timur
35. dr. Kariadi Jawa Tengah
36. R.M. Bambang Soeprapto Dipokoesoemo Jawa Tengah
37. Basoeki Probowinoto Jawa Tengah
38. Raden Soeprapto Jawa Tengah
39. Mochamad Moeffreni Moe’min DKI Jakarta
40. Syaikhona Muhammad Kholil Jawa Timur
Nama-Nama yang Menarik Perhatian Publik
Beberapa tokoh dalam daftar ini menimbulkan diskusi publik, misalnya:
- H.M. Soeharto, Presiden ke-2 RI yang memimpin Orde Baru selama 32 tahun.
Baca Juga : Semangat Kepahlawanan lewat Rock Day Festival 2025, Mbak Wali: Musik Jadi Ruang Ekspresi dan Persatuan
- K.H. Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Presiden ke-4 RI yang dikenal sebagai Bapak Pluralisme.
- Marsinah, aktivis buruh yang dikenal dalam perjuangan hak pekerja.
- Syaikhona Muhammad Kholil Bangkalan, ulama besar Madura yang menjadi guru para pendiri Nahdlatul Ulama (NU).
Pengajuan nama-nama ini mencerminkan bahwa perjuangan bangsa tidak hanya lahir dari kekuatan fisik, tetapi juga dari pemikiran, pendidikan, diplomasi, kepemimpinan, dan keteladanan moral.
Pengumuman resmi gelar Pahlawan Nasional biasanya disampaikan oleh Presiden setiap 10 November bersamaan dengan peringatan Hari Pahlawan. Jika disetujui, nama-nama tersebut akan ditetapkan melalui Keputusan Presiden (Keppres).
Pemberian gelar Pahlawan Nasional bukan sekadar penghormatan, namun menjadi pengingat sejarah bahwa bangsa Indonesia dibangun oleh banyak tokoh yang berjuang dengan caranya masing-masing. Semangat perjuangan mereka diharapkan dapat terus dijadikan inspirasi bagi generasi masa kini dan mendatang.
